Senin, 25 Maret 2013

Pengertian kode warna pada resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus listrik dan juga digunakan sebagai pembagi tegangan listrik, atau resistor dapat dikatakan juga sebagai penentu besarnya suatu arus dan tegangan listrik pada suatu rangkaian elektronika.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa resistor berfungsi untuk menahan arus listrik sehingga setiap resistor memiliki nilai tahanan (resistansi) tertentu. Satuan besarnya nilai tahanan suatu resistor adalah Ohm (Ω). Ohm diambil dari seseorang bernama Georg Simon Ohm yang berkebangsaan Jerman, dimana dia adalah fisikawan penemu hubungan antara arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik yang kemudian dikenal sebagai hukum Ohm.
Simbol resistor pada suatu rangkaian elektronika pada umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu simbol Amerika dan simbol Eropa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Simbol Eropa ditunjukkan oleh R1 sedangkan R2 merupakan simbol Amerika. Kedua simbol tersebut bukan merupakan bentuk asli resistor tetapi simbol tersebut digunakan untuk menggambarkan resistor pada rangkaian elektronika.

kode warna resistor
Nilai tahanan pada suatu resistor ditampilkan pada badan resistor dan berupa kode, pada umumnya kode tersebut terbagi atas dua macam yaitu kode warna dan kode angka. Kode warna ini berbentuk seperti cincin yang melingkari badan resistor, kode warna resistor biasanya terdapat pada badan resistor
seperti pada gambar di bawah ini :
 keterangan:
cincin ke 1: warna biru dengan nilai "6"
cincin ke 2: warna merah dengan nilai "2"
cincin ke 3: warna merah dengan menyatakan banyak jumlah nol/pengali "x100"
cincin ke 4: warna emas dengan nilai toleransi"±5% "
cincin ke 5: warna merah menyatakan quality

berikut tabel warna pada resistor:
contoh perhitungan nilai pada resistor:
cincin ke 1: warna biru dengan nilai "6"
cincin ke 2: warna merah dengan nilai "2"
cincin ke 3: warna merah dengan menyatakan banyak jumlah nol/pengali "x100"
cincin ke 4: warna emas dengan nilai toleransi"±5% "
jadi:
= 62 x 100Ω dengan toleransi ± 5%
= 6200Ω dengan toleransi ± 5%

Nilai toleransi pada resistor merupakan kualitas dari resistor itu sendiri, walaupun resistor memiliki nilai tahanan yang tetap, tetapi pada kenyataannya nilai tahanan ini dapat berubah jika terpengaruh oleh faktor eksternal misalnya adalah suhu (temperatur). Besarnya perubahan terhadap suhu tersebut tergantung dari nilai toleransi yang tertera pada cincin ke empat pada badan resistor.

Contoh: dari hasil perhitungan nilai tahanan tersebut diatas diperoleh hasil
6200Ω dengan toleransi ± 5%, maka rentang nilai minimum dan maksimum resistor tersebut adalah:

Rentang nilai minimum dan maksimum resistor:

6200Ω x 5% = 310Ω
Nilai minimum = 6200Ω - 310Ω = 5890Ω
Nilai maksimum = 6200Ω + 310Ω = 6510Ω 


Jadi rentang nilai tahanan dari resistor tersebut jika terjadi perubahan suhu adalah 5890Ω-6510Ω. Semakin kecil nilai toleransi maka semakin kecil pula rentang-nya perubahan nilai tahanan suatu resistor, atau dengan kata lain semakin kecil nilai toleransi semakin baik pula kualitas resistor tersebut.

Untuk kode angka cara pembacaannya hampir sama sama dengan kode warna hanya tampilannya langsung berupa angka.
Contoh
Suatu resistor di badannya terdapat kode angka 622.
Maka 6 merupakan digit pertama, 2 merupakan digit kedua, dan 2 merupakan faktor pengali.
Sehingga nilai resistor tersebut 62 x 100Ω = 6200Ω.

demikan tentang pengertian kode warna pada resistor..

slackware.inc




8 komentar: